Pertanyaan untuk Memastikan Karakter Unggul

Sebuah pesan pendek muncul di ruang chatting saya dari broadcaster chat
center. "Seminar kewirausahaan IIBF bersama Ir. Happy Trenggono, MKom di
Aula STT Telkom Bandung tanggal 16 Oktober 2010, pukul 09.00 – 12.00.
Gratis". What! Kok bisa ya! Saya segera menjadikannya sebagai agenda
wajib di akhir pekan ini setelah mendapatkan izin dari keluarga
(Sabtu-Ahad saya sudah menjadi hak anak-anak dan istri sepenuhnya).
Dalam pikiran ini, mana mungkin kesempatan emas sangat langka dan sangat
berkualitas ini akan dilewatkan. No way!


Setelah seluruh peran pembantu umum akhir pekan ditunaikan, segera
memacu kendaraan menuju lokasi acara. Pas, in time! Hanya beberapa saat
setelah acara dibuka, saya sudah duduk manis dengan seluruh indera dan
alat pencatat yang ready to use! Dan, setelah melewati step seremonial
yang tidak menyita waktu, Pak Happy Trenggono (CEO Balimuda United) pun
didaulat untuk tampil. Karena banyak diantara kita yang tidak hadir di
kesempatan emas itu, izinkan saya share sebuah sudut pandang beliau yang
sangat inspiratif, yakni 5 pertanyaan penguji dimilikinya karakter
unggul dalam sebuah pribadi. Mengapa tentang karakter? Ternyata, penentu
utama keberhasilan adalah strong karakter. Sebaliknya, terpuruknya nasib
bangsa kaya dan berpenduduk banyak ini (Indonesia) karena poor karakter!


---


5 Pertanyaan Penguji Dimilikinya Karakter Unggul


Siapakah jatidiri Anda?

Anda tidak akan pernah memiliki karakter unggul jika Anda tidak dapat
menjawab pertanyaan itu dengan tegas, clear, dan lantang. Seseorang yang
sangat menghormati dirinya, akan bangga dengan jatidirinya. Jika dia
seorang yang dilahirkan di Indonesia, dia tidak akan ragu untuk
menyatakan "I am Indonesian" di mana pun dia berada, siapa pun yang
bertanya. Kekurangan negaranya dan stereotip buruk yang melekat pada
bangsanya tidak akan pernah melunturkan kebanggaan akan jatidirinya
sebagai bagian dari bangsa itu. Dia tidak akan pernah menyatakan "Saya
mencintai negara Anda, dengan segala kelebihan dan kekurangannya".
Dengan tegas dia akan mengatakan "Apa pun pendapat Anda tentang negara
saya, Saya bangga menjadi Bangsa Indonesia!". Jika Anda muslim, nyatakan
dengan tegas jatidiri muslim Anda. Jika Anda karyawan, nyatakan dengan
tegas jatidiri Anda sebagai karyawan. Jika Anda pengusaha, nyatakan
dengan tegas jatidiri Anda sebagai pengusaha. Jatidiri adalah identitas
Anda setelah nama Anda.

Apa yang benar-benar Anda yakini?


Keyakinan adalah elemen sangat penting dalam pribadi manusia.
Seperangkat keyakinanlah yang menuntun dan bahkan menjadikan seperti apa
Anda akan dikenali oleh lingkungan Anda. Semua pribadi bergerak dipandu
oleh keyakinan-keyakinan yang ada dalam hatinya. Betapa dahsyatnya peran
keyakinan hingga banyak pribadi bersedia mengorbankan nyawanya untuk
sebuah keyakinan yang dipegangnya. Dalam sejarah kelam Amerika Serikat,
ratusan nyawa melayang pada ritual bunuh diri massal hanya karena
pemimpin sektenya berhasil meyakinkan mereka bahwa hari kiamat akan
segera tiba! Sebagai pembuka, mungkin pertanyaan-pertanyaan ini membantu
Anda menemukan keyakinan-keyakinan Anda yang belum tersentuh. Apakah
Anda benar-benar percaya bahwa Tuhan itu ada? Apakah Anda benar-benar
yakin bahwa Tuhan itu menjamin rezeki Anda dan keluarga? Apakah Anda
benar-benar yakin bahwa esok hari Anda masih hidup? Apakah Anda yakin
bahwa tidak ada hari esok yang lebih baik?


Apa yang benar-benar Anda perjuangkan?


What are you fighting for! Bila Anda harus menukar nyawa Anda dengannya
dan ternyata Anda rela, itulah sesuatu yang sedang Anda perjuangkan!
Nah, dalam dunia saat ini yang setiap kemenangan diperoleh melalui
kompetisi, maka daya dorong sesungguhnya ada dalam seberapa keras Anda
memperjuangkannya. Banyak keinginan yang akan menjadi sesuatu yang Anda
perjuangkan. Tapi jika Anda cermat meneliti, sangat sedikit keinginan
yang benar-benar pantas untuk Anda perjuangkan. Hanya keinginan yang
memiliki value tinggi, besar, mulia, dan berdampak jangka sangat
panjanglah yang pantas diperjuangkan. Bukan tidak mungkin jika
perjuangan itu, untuk sesuatu di luar diri Anda! Misalnya, Anda berjuang
untuk kebahagiaan atau kebaikan orang lain. Pribadi-pribadi yang
berkarakter kuat selalu memiliki perjuangan yang besar dan mulia!


Kompetensi apa yang benar-benar sedang Anda bangun?


Kita semua telah dan sedang membangun kompetensi kita, disadari atau
tidak, direncanakan atau tidak. Banyak sekali pribadi yang tidak sadar
bahwa dirinya sedang membangun kompetensi yang merusak dirinya.
Misalnya, seseorang yang membiasakan diri menunda, sesungguhnya sedang
membangun kompetensi penunda. Seseorang yang membiasakan dirinya malas,
sesungguhnya dia sedang membangun kompetensi pemalas. Seseorang yang
korupsi, sesungguhnya dia sedang membangun kompetensi koruptor dalam
dirinya dan nanti akan merasa bangga melakukannya (hanya ada di
Indonesia, tersangka koruptor melambai-lambaikan tangannya di depan
kamera). Mohon diingat, kompetensi dibangun melalui proses belajar,
bergaul, dan pengalaman yang panjang.


Siapakah pemimpin yang Anda pilih?


Banyak bawahan merasa ditakdirkan memiliki atasan. Itu sangat benar.
Tapi atasan Anda berbeda dengan pemimpin Anda. Atasan hanyalah orang
yang menduduki jabatan struktural di atas Anda. Dia tidak berwenang
sedikitpun untuk mendikte Anda, jika Anda tidak mengizinkannya. Orang
yang akan menuntun Anda, menjadi inpirator Anda, menjadi mentor Anda,
menjadi motivator Anda, atau orang yang akan menjadi pemimpin Anda
haruslah orang yang sudah Anda seleksi. Anda lah yang memilih pemimpin
Anda! Untuk itu, pastikan Anda melakukan seleksi bahkan kalau
memungkinkan melakukan audisi dahulu sebelum memilihnya. Anda tidak bisa
menjadi pemberani jika pemimpin yang Anda pilih bersifat penakut dan
peragu. Mungkinkah bangsa ini akan memiliki kebanggaan berbangsa dan
berkarakter pemberani jika pemimpinnya peragu, safety player, atau tidak
tegas? Entahlah. Pencitraan diri yang tegas dan pemberani hanya efektif
jika dibuktikan dalam tindakan, bukan oleh pidato pembelaan diri tentunya.


---


Ada sebuah topik lain yang sangat penting bagi seorang pemilik atau
pengelola usaha dari Pak Happy pada seminar tersebut terkait kinerja
sebuah perusahaan yakni 7 Danger Signals. Jika berkesempatan, akan saya
share pula untuk Anda di masa yang akan datang.


By the way, saya merasa sangat beruntung dapat hadir pada acara
tersebut. Selain mendapatkan couching dari pribadi supersukses, ilmu
yang luar biasa penting, tentu saja makan siang gratis yang lezat.
Herannya, dari ratusan orang yang mendapatkan pesan pendek berharga itu,
mungkin tidak sampai 10 persen yang hadir. Manusia memang aneh ya!
Terima kasih.


From the note of Syarif Niskala

www.syarifniskala.com

0 komentar:

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | coupon codes