SULTAN MAJU CAPRES ; Tak Ada Perpecahan Dalam Kraton

KESIAPAN Sultan Hamengku Buwono X menjadi calon presiden dalam Pilpres 2009, di satu sisi cukup mengagetkan, di sisi lain menimbulkan banyak harapan. "Manteb, saya setuju Sultan akhirnya maju jadi calon presiden, ini yang saya tunggu-tunggu dari dulu," kata Suhadi (61) yang diiyakan Dalhar Maksum, keduanya warga Muntuk, Sanggrahan Dlinggo Bantul seusai mendengar Sultan HB X mengumumkan bahwa dirinya siap maju sebagai calon presiden pada Pemilu 2009. Baik Suhadi maupun Dalhar Maksum, mengaku selama ini penasaran Sultan HB X itu maunya apa.

Dengan kejujuran Sultan HB X yang ingin maju, maka Suhadi dan Dalhar Maksum mengaku akan mendukung, apapun langkah Sultan HB X.

Mereka juga tidak akan merasa kecewa jika Raja mereka nantinya kalah bersaing dengan calon lain. "Sultan itu teladan, kami akan dukung juga lewat doa, yang penting Sultan HB X berani maju, masalah kalah menang kami tidak kecewa," kata Suhadi.

KGPH Hadiwinoto mengakui keputusan Sultan untuk maju menjadi presiden, memiliki tantangan yang berat. Tidak hanya memikirkan DIY semata, tetapi juga rakyat di seluruh Indonesia.

Ia sendiri sebagai salah satu keluarga Kraton, mendukung langkah yang diambil Sultan. Hadiwinoto membantah jika dalam keluarga Kraton terjadi perpecahan terkait dengan pelaksanaan Pisowanan Ageng ini.

Keluarga tetap satu, meski pandangan masing-masing berbeda. "Di keluarga khan ada yang menjadi aktivis Partai Golkar, Partai Demokrat dan lainnya," ujarnya. Sedangkan ekonom Christianto Wibisono yang ikut acara pisowanan tersebut mengungkapkan untuk mengatasi krisis finansial yang kian memburuk. Hal itu terjadi karena pemerintah gagal mengembalikan kepercayaan masyarakat.

Menurutnya, yang dibutuhkan saat ini adalah trust (kepercayaan) . Jika memang tidak dapat diperoleh dari pemimpin saat ini, maka diharapkan pemimpin baru mendatang memperoleh trust. "Kepercayaan yang muncul dari pemimpin baru ini yang dibutuhkan," ujarnya. Menurutnya, dari segi trust, memang kehadiran Sultan sebagai pemimpin baru dibutuhkan. Tinggal nantinya, ia harus menggunakan sejumlah pakar. "Yang penting trust dulu. Kalau pintar tetapi tidak dipercaya, tidak ada gunanya," ujarnya.

Sementara itu di Jakarta, Ketua Depperpu DPP-PDI Perjuangan, HM Taufiq Kiemas mengaku terkejut dengan pencalonan Sultan menjadi presiden 2009. Ia, menilai, sosok Sultan sebagai pesaing yang berat bagi capres-capres lainnya. Paling kurang, demikian suami Megawati Soekarnoputri itu, figure Sultan akan menjadi pesaing berat bagi capres dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri. "Sultan calon yang berat. Di Golkar dia senior. Dia anak pejuang. Ayahnya nyerahin Yogyakarta ke Republik Indonesia bersama Bung Karno," katanya.

Menanggapi kesiapan Sultan maju sebagai capres, Sukardi Rinakit menyatakan, saat ini secara definitif partai yang sudah mencalonkan presiden baru Partai Demokrat yang mengusung Susilo Bambang Yudhoyono dan PDIP mengusung Megawati Soekarnoputri. Partai lainnya belum ada yang secara definitif mencalonkan presiden. "Jadi partai itu sangat dinamis dan segala kemungkinan bisa terjadi dan nantinya akan mengkristal. Parpol-parpol juga tidak mempunyai calon yang unggul betul untuk memenangkan Pilpres 2009. Jadi hipotesisnya, kalau seorang calon berkibar-kibar, maka partai akan mendekat," kata Sukardi Rinakit. Ibaratnya, lanjut Sukardi, soal cawapres itu seperti angin puting beliung. Semua biar berputar dulu, nanti yang ke atas itu yang terpilih. Nanti akan terjadi dengan sendirinya, apa yang disebut kristalisasi itu. "Kita tidak usah berdebat soal cawapres sekarang," katanya.

Sementara itu Lurah Desa Karangtengah Imogiri Bantul, Warsiyanto kepada KR mengungkapkan bahwa warga setempat yang mengikuti Pisowanan Ageng berjumlah tak kurang dari 700 orang. "Kami menggunakan 17 kendaraan bus serta beberapa mobil pribadi serta sepeda motor, bersamaan berangkat ke Alun-alun," ujarnya.

Meski seluruh pamong desa juga ikut serta dalam acara itu, namun Warsiyanto menegaskan bahwa pelayanan pemerintahan desa tetap lancar. Sebab, pelayanan kepada masyarakat dilakukan hingga pukul 12.00 dan memberlakukan petugas piket di kantor desa.

Sesuai komitmen warga Karangtengah, Warsiyanto mengungkapkan bahwa apapun keputusan Sri Sultan, warga akan mendukung penuh. Termasuk juga ketika Sri Sultan akan mencalonkan diri sebagai Presiden RI, maka rakyat Karangtengah dengan sepenuh hati akan memberikan dukungan. "Kedatangan warga dalam Pisowanan Ageng ini untuk mengetahui secara langsung apa yang dikersake Ngarsa Dalem. Dengan demikian warga akan merasa marem jika mendengar sendiri dari yang bersangkutan, " tambah Warsiyanto.

(San/R-1/Jon/ Can/Edy)- e
http://www.kr. co.id/web/ detail.php? sid=182081& actmenu=35

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | coupon codes