[ Artikel ] SIAPA YANG MENABUR KEBAIKAN AKAN MENUAI BERKAT]

Di desa Arjasari, Bandung Selatan, terdapat sebuah gedung berlantai
dua bergaya minimalis. Gedung megah menurut ukuran desa itu adalah
perpustakaan. Bermula dari keinginan sederhana seorang tukang gorden
keliling bernama Ayi Rohman untuk mendirikan perpustakaan bagi
anak-anak di desanya. Mang Ayi, begitu ia biasa disapa, percaya bahwa
sumber kemiskinan adalah kebodohan. Dan kebodohan bisa dientaskan
dengan meningkatkan budaya baca masyarakat sekitar.

Berawal dari tujuh puluh buah buku hasil cari sana-sini, berdirilah
perpustakaan seadanya di ruang tamu rumahnya. Untuk menambah koleksi
bukunya, Mang Ayi biasa menyisihkan hasil jualan gordennya. Sekarang,
bantuan donatur telah mengalir; gedung permanen, koleksi buku yang
terbilang lengkap, dan terutama minat baca anak-anak di desanya
meningkat pesat. Mang Ayi tidak lagi berjualan gorden, ia total
mengurus perpustakaannya. Dan yang tidak pernah ia bayangkan adalah
kesejahteraannya justru meningkat. "Dulu waktu jadi tukang gorden,
melihat uang satu juta saja sudah sebuah keajaiban. Kini, setelah
saya memikirkan orang lain, saya malah mendapatkan hidup yang lebih
baik," tuturnya.

Tentu bukan berarti kita kemudian berbuat baik kepada sesama
dengan prinsip memancing, "Melempar teri untuk mendapat kakap". Sebab
itu artinya berpamrih, tidak tulus. Sebaliknya, yang ditekankan di
sini adalah jangan pelit berbuat kebaikan kepada orang lain. Sebab
hukum Tuhan berkata bahwa dengan memberi, kita bukannya habis,
melainkan justru akan mendapat --AYA [ RH ]



__._,_.___
Terimakasih, anda telah ikut aktif pada milis ini.

Untuk kritik dan saran silakan pada; support@e-jogjaonline.com

Untuk mendapatkan info lainnya silakan pada http://ina-media.blogspot.com

atau ina-media-owner@yahoogroups.

terimakasih dan salam hangat

moderator
.

__,_._,___

0 komentar:

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | coupon codes