Aku Bungah Neng Yogya....

Kedaulatan Rakyat
03/03/2008 08:24:25

TEPUK tangan riuh dan seruan kekaguman mengiringi gerakan rancak tari
Bali yang dibawakan Giovanni Asmo (19). Bahkan penonton di Ruang Sidang
Utama Rektorat UNY, yang sebagian besar mahasiswa asing Program
Darmasiswa RI Short Course 2008, sampai berdiri dari tempat duduknya
untuk menyaksikan gerak ritmis nan lincah penarinya. Tari Panji Semirang
yang cukup sulit dibawakan secara luwes oleh mahasiswa asing FBS UNY
asal Suriname itu. "Aku bungah iso neng Yogya..(saya sangat senang bisa
datang ke Yogya)," tegas Gio, demikian sapaan akrabnya, dalam Bahasa
Jawa Ngoko, saat ditanya kesan-kesannya tentang program Darmasiswa. Gio
sangat fasih berbahasa Jawa Ngoko, karena menggunakannya untuk
berkomunikasi sehari-hari dengan keluarganya. Sedangkan bahasa resmi
memakai bahasa Belanda.

Gio yang mengaku leluhurnya berasal dari Solo, Jateng itu, belajar tari
Panji Semirang hampir 2 bulan di Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) UNY. Dia
sangat suka pada seni tari Indonesia, khususnya tari Jawa dan Bali.
Padahal studi majornya di Suriname bidang ekonomi. Dibimbing Dra EMG
Lestantun MK, anak muda periang ini sudah menguasai beberapa tari Jawa
Klasik maupun kontemporer. Hebatnya, Gio sudah mampu menari Srimpi dan
Bedoyo yang tingkat kesulitannya tinggi. Selama mengikuti program Short
Course Darmasiswa ini, Gio berniat mempelajari sebanyak mungkin seni
tari Indonesia. Sebab dia berkeinginan menjadi praktisi seni tarian dari
tanah leluhurnya. "Neng kene akeh tarian-tarian anyar. Neng Suriname
mung ono tarian lawas. Buku-bukune yo isih asli jaman biyen. Wis
kuna..danine bosen..(Di sini banyak tarian (Jawa) modern. Neng suriname
cuma ada tarian lama. Buku-bukunya juga masih asli dari zaman dulu.
Sudah kuno..bosan jadinya," ungkap Giovanni.

Sementara, terpisah peserta Darmasiswa lain juga memiliki kesan
tersendiri tenang program ini. Jarungnat Jansdamrongnil asal Thailand,
senang dapat bertemu dengan teman-teman dari negara lain. Juga ingin
dapat melihat bangunan yang mengesankan, Borobudur, karena penganut
Budha. "Saya juga ingin belajar bahasa Indonesia dan mendapatkan sesuatu
yang baru dan belum pernah saya lihat. Saya berharap ini pengalaman yang
menyenangkan, " harapnya. Park Jung Hoon, asal Korea juga berharap dapat
menjalin hubungan dari berbagai perwakilan negara-negara. Khususnya,
ingin meningkatkan kemampuan berbicara bahasa Indonesia. Kepala Kantor
Kerja sama Humas dan Protokoler (KKHP) UNY, Sugirin PhD, menjelaskan,
program Darmasiswa 2008 ini diikuti 51 mahasiswa asing dari 27 negara,
diantaranya, Amerika Serikat, Jerman, Perancis, Mexico, Rumania,
Slovakia, Thailand, Filipina, Korea, Cina, Iran, Bangladesh, Aljazair,
Mali, Somalia, Nigeria dan sebagainya. (Benny K)

0 komentar:

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | coupon codes